Misteri Segitiga Bermuda, perlahan-lahan Mulai terbongkar

Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda sudah sejak lama sekali menjadi ancaman besar bagi kapal dan pesawat yang melintas di atasnya. Hal ini karena, titik yang berada di Samudra Atlantik antara Puerto Rico, Bermuda, dan Miami ini disebut menjadi tempat hilangnya 50 kapal dan 20 pesawat. kisah Segitiga Bermuda ini sendiri sudah dimulai sejak 1609. Pada masa itu, sejumlah kapal dilaporkan karam saat melintas di wilayah ini. Pengalaman yang menyeramkan di Segitiga Bermuda juga sempat juga dialami tokoh dunia Christopher Columbus. Saat pelayaran pertamanya menuju dunia baru, dia melihat ada api menyambar ke air dan menyebabkan cahaya aneh di kejauhan. Selanjutnya, kisah tentang segitiga bermuda ini pun kian meluas saat kapal Ellen Austin berlayar dari Liverpool ke New York. Dalam pelayaran itu, mereka mengaku berpapasan dengan kapal hantu saat melintasi Segitiga Bermuda.

Kisah kapal laut Amerika Serikat USS Cyclops semakin misterius, sebab USS Cyclops dilaporkan sudah dibekali peralatan dan perlengkapan sinyal yang terbilang mumpuni di masanya. Selain itu ada kisah lain yang juga cukup diingat adalah Flight 19 saat Perang Dunia II. Kisah ini terjadi ketika tim penerbang Angkatan Udara Amerika Serikat yang sedang berlatih dan tiba-tiba menghilang. Tidak hanya dialami kendaraan angkatan bersenjata, sejumlah pesawat komersial pun sempat dilaporkan hilang. Akibat banyak kasus tersebut, Segitiga Bermuda pun dicap mengerikan dengan sejumlah teori yang mengaitkannya dengan tenaga mistis, bahkan alien sebagai penyebab.

Meski dianggap mengerikan dan menyimpan misteri, lokasi Segitiga Bermuda ternyata tidak pernah dianggap benar-benar berbahaya. Menurut Pemerintah Amerika Serikat, lokasi ini tidak termasuk dalam daftar yang dianggap mengancam dan tidak ada bukti yang mendukung bahwa hilangnya kapal maupun pesawat di wilayah lebih banyak daripada wilayah lain. Selain itu, para ilmuwan juga mengaitkan peristiwa tersebut dengan kejadian alam. Beberapa di antaranya adalah perubahan cuaca yang cepat dan parah, perairan yang dangkal, dan letusan gas metana di dasar laut. Temuan terbaru juga membuktikan kapal yang hilang di wilayah ini bukannya tanpa jejak. Hal itu dipastikan setelah bangkai kapal SS Cotopaxi yang dianggap menghilang secara misterius pada 1925 berhasil ditemukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *