5 Fakta Menarik Fossa, Hewan Unik dari Pulau Madagascar

Fossa

Jika kalian, pernah menonton film animasi madagascar tentu pernah melihat hewan fossa ini, yah hewan ini menjadi salah satu karakter dalam film tersebut. Pulau Madagaskar adalah sebuah pulau besar yang terletak di sebelah timur benua Afrika. Karena terpisah, maka satwa yang hidup di Madagaskar banyak yang berbeda dengan satwa di Afrika. Ada banyak hewan eksotis yang hanya bisa ditemukan di Madagaskar, salah satunya adalah hewan unik bernama fossa. Memiliki nama latin Cryptoprocta ferox, fossa adalah mamalia karnivora terbesar sekaligus predator puncak di Pulau Madagaskar. Tapi bukan itu saja keunikan mereka. Berikut ini telah kami rangkum 5 fakta menarik tentang Fossa.

1. Meskipun Mirip Antara Gabungan Anjing dan Kucing, Fossa Termasuk dalam keluarga Luwak
Sekilas, agak sulit menentukan sebenarnya fossa ini termasuk hewan apa. Penampilan mereka mirip gabungan anjing dan kucing, tapi ternyata fossa termasuk keluarga Eupleridae yang masih berkerabat dengan luwak. Meski berstatus karnivora terbesar di Madagaskar, ukuran fossa sebenarnya gak terlalu besar. Panjang tubuh mereka hanya sekitar 75 cm ditambah ekor yang panjangnya hampir sama. Berat mereka pun maksimal hanya sekitar 9 kg. Mereka memiliki gigi tajam dan cakar yang bisa ditarik ke dalam tapi tidak sepenuhnya.

2. Merupakan Predator Puncak di Pulau Madagaskar
Sebagai predator puncak, fossa akan berburu dan memakan berbagai jenis hewan yang bisa mereka tangkap. Salah satu mangsa favoritnya adalah lemur, sejenis primata endemik Madagaskar. Lemur hidup di pohon, tapi itu bukan penghalang bagi fossa untuk memangsa mereka. Fossa bisa menggunakan cakar untuk memanjat dan ekor panjangnya untuk menjaga keseimbangan, fossa bisa berburu lemur dari pohon ke pohon dengan sangat lincah. Selain lemur, laman Animalia menyebut bahwa fossa juga berburu burung, amfibi, reptil, bahkan serangga. Dan gak seperti kebanyakan predator, fossa bisa aktif berburu pada siang maupun malam hari.

3. Hewan Penyendiri yang berkomunikasi Melalui Aroma
Fossa merupakan hewan yang penyendiri. Mereka hidup dalam teritori masing-masing yang bisa seluas 4 kilometer persegi. Hanya pada saat musim kawinlah mereka akan berhubungan dengan fossa lain. Untuk menandai wilayahnya, fossa mengeluarkan aroma dari kelenjar bau yang terletak di bawah pangkal ekornya. Saat bertemu dengan fossa lain, mereka akan berkomunikasi lewat raungan atau lolongan.

4. Memiliki Cara Perkawinan yang Unik
Fossa punya cara kawin yang sangat unik. Pada saat musim kawin, puluhan fossa akan berkumpul di suatu tempat, lalu satu betina dominan akan memanjat pohon dan menarik perhatian jantan dengan aroma feromon. Lalu para fossa jantan akan berkumpul di bawah pohon untuk memperebutkan hak mengawini si betina. Jantan yang keluar sebagai pemenang lalu akan memanjat pohon dan mengawini si betina. Setelah selesai, jantan dominan kedua juga akan naik dan mengawini si betina. Setelah si betina selesai, ia akan turun dari pohon dan posisinya digantikan oleh betina lain. Begitu seterusnya sampai semua fossa di area tersebut dapat kesempatan untuk kawin.

5. Fossa Betina akan mengalami Fase Makulin untuk sementara
Satu keunikan lain dari fossa adalah betinanya akan mengalami fase maskulin sementara ketika remaja. Fossa betina yang masih remaja akan mengalami perbesaran pada klitorisnya hingga tampak seperti penis, sekaligus mengeluarkan cairan berwarna yang adalah ciri dari fossa jantan dewasa. Perubahan tersebut hanya terjadi pada saat si betina masih remaja dan akan hilang pada saat ia mencapai usia dewasa. Diperkirakan, itu berguna untuk menghindarkan fossa betina remaja dari fossa jantan yang ingin kawin. Hal itu penting karena percobaan kawin dari fossa jantan bisa menyebabkan cedera fatal pada fossa betina yang masih remaja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *