Alex Mitchell Mati Karena Tertawa

Alex Mitchell Mati Karena Tertawa

Alex Mitchell Mati Karena Tertawa menderita sindrom Long QT

Misteri pria bernama Alex Mitchell yang dikabarkan tewas tertawa saat menonton acara komedi The Goodies pada tahun 1970an. Pada dokter mungkin sudah menemukan penyebab kematiannya.

Alex Mitchell Mati Karena Tertawa

Alex Mitchell, dari King’s Lynn, Norfolk, menderita gagal jantung setelah menonton episode Ecky-Thump pada tahun 1975.

Cucu perempuannya Lisa Corke, 23, mengalami serangan jantung yang hampir fatal di rumahnya di Isle of Sheppey, Kent, pada bulan Mei.

Dia sekarang telah didiagnosis dengan Sindrom Long QT yang menurut dokter juga bisa menyebabkan kematian Mitchell.

Kematian Mitchell setelah tertawa selama setengah jam menonton The Goodies menjadi berita utama di seluruh dunia pada tahun 1975.

Bernafas Lucu Hingga Meninggal

Kemudian istrinya, Nessie, menulis kepada bintang acara Tim Brooke-Taylor, Graeme Garden dan Bill Oddie. Istrinya berterima kasih kepada mereka karena membuat 30 menit terakhirnya begitu menyenangkan.

Putra Mitchell, Alex yang saat itu berusia 17 tahun mengatakan “mereka hanya mengira itu adalah serangan jantung.”

“setelah apa yang terjadi pada Lisa, saya berbicara dengan saudara perempuan saya. saudara saya yang bersama dengan ayah dan ibu saya waktu itu. Mereka mengatakan seakan ayah saya pingsan dan mulai bernapas dengan lucu.”

“Mendengarkan bagaimana Mick suami Lisa menggambarkan apa yang terjadi pada Lisa. Itu merupakan gejala yang hampir sama identik.”

“Pada saat itulah para dokter menyatukan dua duanya dan muncul gagasan bahwa sebenarnya mereka pikir itu turun menurun.”

Konsultan ahli jantung Dr Pier Lambiase mengatakan : “Anda mungkin menemukan anggota keluarga lain yang memiliki kematian yang tidak dapat dijelaskan. Kematian yang diduga terkena serangan jantung pada saat itu. Namun sebenarnya, karena kondisi ini.

“saya akan mengatakan bahwa mengingat fakta cucunya, saya percaya mereka menderita Sindrom Long QT. Keadaan kematiannya akan menjadi bukti baik yang tidak langsung.”

“Untuk lebih menyakinkan kamu harus melihat apakah ada kelainan gen yang menyebabkan Sindrom Long QT pada cucu perempuannya. Terutama pada individu yang meninggal.”

Nyonya Corke mengalami koma secara medis setelah dia menderita serangan jantung pada bulan Mei.

Dia berkata : “Dokter tahu apa itu, mereka tahu itu genetik dan semoga mereka akan menemukan apakah anak-anak memiliki genetik yang sama?. Kalau memang saudara laki-laki saya memilikinya dan kalau memang ayah saya juga. Dan Semoga dapat melingdungi generasi berikutnya dalam keluarga kami.”

Seseorang dengan Long QT sindrom dapat pingsan kapan saja. Bahkan disaat berolahraga, mengalami emosi yang intens seperti ketakutan.

Gejala biasnya dimulai pada anak kecil. Namun dapat terjadi pada bayi baru lahir dan dapat muncul pada usia paruh baya.

 

Baca Juga artikel mengenai Dunia Antariksa