Sudah ratusan tahun lamanya binatang telah menjadi objek pemujaan manusia. Dalam berbagai budaya kuno yang tersebar di berbagai belahan Bumi, ada beberapa binatang yang dianggap sebagai makhluk suci dan karenanya dipuja serta dikeramatkan. Seperti contohnyan di India, sebuah negara dengan penduduk mayoritas beragama Hindu yang masih memegang teguh tradisi animisme, tradisi pemujaan hewan masih terpelihara sampai saat ini. Ular, gajah, monyet, hingga kerbau merupakan beberapa contoh hewan yang dipuja dan dianggap sakral oleh warga India. Di beberapa daerah India bahkan sengaja didirikan beberapa kuil yang didedikasikan khusus untuk hewan suci tertentu.
Salah satu yang cukup terkenal hingga sekarang adalah Kuil Karni mata yang terletak di gurun Thar, tepatnya di daerah Bikaner. Kuil ini memiliki arsitektur yang cukup indah, dengan panel marmer dan hiasan perak. Menurut Atlas Obscura, kuil ini merupakan tempat tinggal bagi kurang lebih 20.000 tikus yang dipercaya sebagai hewan suci. Tikus-tikus di Karni Mata dikenal dengan nama Kabbas yang berarti anak kecil. Mereka rutin diberi makan biji-bijian, susu, dan kelapa dalam sebuah mangkuk logam besar.
Tikus-tikus tersebut dipelihara dan diberi makan oleh keturunan anggota keluarga depavats dan warga setempat yang rutin melakukan pemujaan di KUil Karni Mata. Kebanyakan dari Mereka bekerja secara sukarela dan beberapa orang yang tinggal di dalam kuil pun ikut merawat dan memelihara tikus-tikus terebut dan membersihkan bangunan kuil setiap harinya. KUil ini sudah ada sejak tahun 1400. menurut sebuah legenda yang beredar kala itu Karni mata yang dipercaya sebagai titisan dewi Durga, meminta tolong kepada dewa kematian Yoma agar jiwa anak seorang pendogeng yang sudah meninggal bisa dibangkitkan kembali.
Namun, karena Dewa Yoma menolak untuk mengabulkan permintaanya. Karni mata kemudian berjanji bahwa sebuah pendongeng lelaki dari anggota kasta Charan setelah meninggal akan bereinkarnasi sebagai tikus di Kuil Durga Karni Mata. dan jika Tikus-tikus tersebut meninggal, mereka akan terlahir kembali sebagai anggota keluarga depavats yang berada dalam garis keturunan Karni Mata. Sebagai Objek yang terkenal, tak jarang para pengunjung kuil membawa pulang sisa susu dan makanan para tikus. sebab mereka percaya bahwa sisa makanan para tikus itu akan membawa berkah dan nasib baik. mereka percaya bahwa kesejahteraan tikus-tikus ini tak boleh terlupakan. dan jika ada satu tikus yang mati dibunuh atau karena ditelantarkan maka harus diganti dengan tikus yang terbuat dari perak atau emas.