Penemuan Aneh Ilmuan ini sulit dijelaskan, Bagaimana Bulan bisa berkarat

Penemuan Bulan Berkarat

Penemuan Bulan Berkarat

Bulan adalah satelit alami Bumi yang diketahui tak mempunyai materi unsur air atau benda cair lain didalamnya. Namun, terdapat hal yang aneh dari penemuan para ilmuwan yang menunjukkan adanya oksidasi yang menyebabkan permukaan Bulan berkarat. Fenomena ini membingungkan para ilmuwan, sebab proses oksidasi seperti berkaratnya besi memerlukan peran air dan oksigen. Para ilmuwan mendeteksi adanya hematit di Bulan, padahal hematit adalah bentuk besi yang teroksidasi dan di Bumi, proses ini membutuhkan udara dan air untuk terbentuk.

Hematit yang dimaksud ditemukan dalam data yang dikumpulkan oleh pengorbit Chandrayaan-1 dari Indian Space Research Organisation, badan antarika India. Moon Mineralogy Mapper (M3) yang dirancang oleh Jet Propulsion Laboratory NASA menggunakan pencitraan hiperspektral untuk melakukan analisisi spektroskopi granular. Di mana pencitraan ini memberikan rincian detail dari komposisi mineral di permukaan Bulan.

Dengan Metode tersebut, para peneliti mengidentifikasi endapan es yang ada di garis lintang tinggi di sekitar kutub bulan pada tahun 2018. Akan tetapi, saat memeriksa data, seorang peneliti melihat ada keanehan pada data tersebut. Ketika dia memeriksa data M3 di area kutub, dia menemukan beberapa fitur dan pola spektral berbeda dari yang dilihat dari garis lintang yang lebih rendah atau dari sample Apollo. kemudian peneliti tersebut mengatakan ingin mengetahui apakah mungkin ada reaksi batuan air di Bulan. Sebab, setelah penyelidikannya selama berbulan-bulan, dia menemukan adanya tanda-tanda hematit di permukaan Bulan.

Penemuan ini menjadi petunjuk besar tentang bagaimana hematit ini terbentuk. Sebab, sangat sesuai dengan jejak air yang sebelumnya teridentifikasi. Para ilmuwan meyakini bahwa air es dapat bercampur dengan regolith bulan, dan digali serta dilelehkan selama peristiwa tabrakan. Seperti diketahui, Bulan terus-menerus dihantam dan dibombardir benda-benda langit dan aliran hidrogen dari angin yang dihembuskan Matahari. Zat pereduksi memungkinkan menyumbang elektronnya ke bahan yang dapat berinteraksi dengan zat tersebut dan oksidasi dapat terjadi karena hilangnya elektron. Hematit juga banyak ditemukan di sisi Bulan yang selalu menghadap Bumi. Itu menurut peneliti yang menjadi hal sangat menarik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *